Garis-garis pecah pada telapak kaki
garis-garis pecah pada telapak kaki
menekan tanah
terkadang gersang debu-debu menyelinap terbang
terkadang meringis matanya di basahi gerimis
garis-garis pecah pada telapak kaki wanita tua
kebayanya lusuh mengikat tubuh
selendangnya rekat mengikat setumpuk kayu diatas bahu
lalu malam itu
dikecupnya pria yang telah menjadi sebatang tanaman di tengah taman dipan "maafkan aku sayang,hari ini aku pulang dengan dada hampa
namun esok sebelum mentari menari
akan kupacu hati tak kan kubiarkan waktu menyudahi".
Dan pagi menjulur lembab
wanita tua di dalam derai
berdiri di tengah suara hujan dan persaingan
tampak garis-garis pecah pada telapak kakinya tak gelisah
meski terbungkam lumpur hitam
dan aku hanyalah roh yang singgah satu malam dalam tatapannya
berjalan pergi meninggalkan riuh pasar dan derap hati wanita tua
lantas di persimpangan
terhenti ketika sayup-sayup terdengar suara wanita tua memekik "Kayu...,Kayu....".
aku tersenyum... lalu benar-benar pergi
menekan tanah
terkadang gersang debu-debu menyelinap terbang
terkadang meringis matanya di basahi gerimis
garis-garis pecah pada telapak kaki wanita tua
kebayanya lusuh mengikat tubuh
selendangnya rekat mengikat setumpuk kayu diatas bahu
lalu malam itu
dikecupnya pria yang telah menjadi sebatang tanaman di tengah taman dipan "maafkan aku sayang,hari ini aku pulang dengan dada hampa
namun esok sebelum mentari menari
akan kupacu hati tak kan kubiarkan waktu menyudahi".
Dan pagi menjulur lembab
wanita tua di dalam derai
berdiri di tengah suara hujan dan persaingan
tampak garis-garis pecah pada telapak kakinya tak gelisah
meski terbungkam lumpur hitam
dan aku hanyalah roh yang singgah satu malam dalam tatapannya
berjalan pergi meninggalkan riuh pasar dan derap hati wanita tua
lantas di persimpangan
terhenti ketika sayup-sayup terdengar suara wanita tua memekik "Kayu...,Kayu....".
aku tersenyum... lalu benar-benar pergi
0 Comments:
Post a Comment
<< Home