TUHAN
Tuhan
Dalam akhir purnama aku bersuara
Kalimatku mengepal
Lalu terbungkus perlahan
Menghanyut dalam riak rasa
Mudah-mudahan sampai disana
Peluh menetes sudah menjadi anak anak tanah
Menggapal pula kulit kaki membingkai hari
Dihujung kelopak mata
Masih terdampar bayangan bunda menetei
Hingga menunggang kuda
Ikut berdemonstrasi
Ya,kadang mulutku marah,aku terpaksa membuncah
Terbang diserempet awan
Berjalan dilempari malam
Bagaimana aku harus diam,sementara angin tertawa dan menunjukkan jarinya tepat di depan wajahku
Ya,Sudah kutikam awan semalam
Mayatnya terkapar dalam rinai hujan
Dan kapal kakiku mulai tak merasa kasian
Disana,dipintu baru yang bersinar
Akan kuterjang,kurebut
Cinta diatas cinta,yang setahun lalu terlepas dalam genggaman
Tuhan
Dalam akhir purnama aku bersuara
Jatuhkan satu bintang
Kan kutunjuk dan kurajut
Agar gemericik bibirku KAU kecup
Ihuru-Last december 31 December'2005
Dalam akhir purnama aku bersuara
Kalimatku mengepal
Lalu terbungkus perlahan
Menghanyut dalam riak rasa
Mudah-mudahan sampai disana
Peluh menetes sudah menjadi anak anak tanah
Menggapal pula kulit kaki membingkai hari
Dihujung kelopak mata
Masih terdampar bayangan bunda menetei
Hingga menunggang kuda
Ikut berdemonstrasi
Ya,kadang mulutku marah,aku terpaksa membuncah
Terbang diserempet awan
Berjalan dilempari malam
Bagaimana aku harus diam,sementara angin tertawa dan menunjukkan jarinya tepat di depan wajahku
Ya,Sudah kutikam awan semalam
Mayatnya terkapar dalam rinai hujan
Dan kapal kakiku mulai tak merasa kasian
Disana,dipintu baru yang bersinar
Akan kuterjang,kurebut
Cinta diatas cinta,yang setahun lalu terlepas dalam genggaman
Tuhan
Dalam akhir purnama aku bersuara
Jatuhkan satu bintang
Kan kutunjuk dan kurajut
Agar gemericik bibirku KAU kecup
Ihuru-Last december 31 December'2005
0 Comments:
Post a Comment
<< Home