~Sebuah Kabar Biru~
kupacu kuda besi mengejar waktu
akan kukecup kau matahari
sebelum masuk ke kamar tidurmu
tepi laut tempatku dahulu
menikmati indah tubuhmu
telanjang lalu berganti piyama
senyum bersemburat senja
sungguh,kau sangat menggetarkan
mataku bertanya
mengapa mendung dan memburam
sesak asap menciptakan cadar tipis
membekap raut soremu
ah, aku ngilu
kupu-kupu kecil hinggap pada bahu
merobek mulutnya dan mengeluarkan selarik kabar
ada kebakaran hutan katanya
alir sungai mataku melebar
hanyut lalu tenggelam
rohku terbang diatas darah-darah segar
pekik panik semut dan daun membentak tatapan
lalu hanya suram matahari
dan sisa-sisa amarah api
padam didalam bola mata
akan kukecup kau matahari
sebelum masuk ke kamar tidurmu
tepi laut tempatku dahulu
menikmati indah tubuhmu
telanjang lalu berganti piyama
senyum bersemburat senja
sungguh,kau sangat menggetarkan
mataku bertanya
mengapa mendung dan memburam
sesak asap menciptakan cadar tipis
membekap raut soremu
ah, aku ngilu
kupu-kupu kecil hinggap pada bahu
merobek mulutnya dan mengeluarkan selarik kabar
ada kebakaran hutan katanya
alir sungai mataku melebar
hanyut lalu tenggelam
rohku terbang diatas darah-darah segar
pekik panik semut dan daun membentak tatapan
lalu hanya suram matahari
dan sisa-sisa amarah api
padam didalam bola mata
0 Comments:
Post a Comment
<< Home