Monday, August 27, 2007

Aku Perempuan Sudra

debu-debu yang melekat di dinding kamarku
terdiam
menatap iba padaku


leherku mengeras
menahan beban deras
menimba embun
namun semua
tak mampu tertampung
dan akhirnya seribu ombak jatuh berdegum
menampar paha
meronta-ronta


seekor semut merenggut mataku
berkotbah
membacakan mantra
"perempuan sudra sepertimu
memang tak pantas diasuh waktu
semua lalang melayang
semua teman hilang
semua cinta terbang"


uap panas dalam bolam mata ini
melecur, mengabur
aku berayun kembang tidur
tegak di antara rimbun padang ilalang
memanggilmu
terus menerus memanggilmu
hingga genderangmu buta
pekikku tak kau baca


O brahmana
aku melambaimu,
telah kusiram sejumput sajak dalam bising embun
kutata rumput-rumput untuk alas tidurnya
tetapi mengapa pagi dan malam bertengkar
menyumpah serapah
menudingkan pedang kemarahan
mengataku "Sudra adalah tanah basah, penuh nanah"!


wahai eros
adakah pahala untuk pengabdi cinta
mungkinkah hanya lembah airmata
bagi aku, perempuan Sudra

Ihuru - 240806

0 Comments:

Post a Comment

<< Home