Puisi Yang Jatuh di Bulan Juni
purnama menggurat
duapuluh delapan menjajaki langit temaram
dalam kepak perempuan
bola mata nanar menggapai gelap
berjalan sendiri
mengisi sepi
merona juni
dan aku perempuan yang berpuisi di bulan juni
menggenggam duapuluh delapan
yang terbalut di bulan juni duapuluh delapan
mendekat,mendekap
senyap
kemarilah kekasihku matahari
cumbu letih sayapku
akan kutembus kabut
terbang menukik
menghiasi duapuluh delapan
bersama senyuman
Tanjung Pinang,28 Juni'05
Dalam puisi dan telapak tangan mengembang
kutiup doa ini Tuhan
"aku serahkan hidup dan matiku
cinta dan kasihku padamu,amin"
duapuluh delapan menjajaki langit temaram
dalam kepak perempuan
bola mata nanar menggapai gelap
berjalan sendiri
mengisi sepi
merona juni
dan aku perempuan yang berpuisi di bulan juni
menggenggam duapuluh delapan
yang terbalut di bulan juni duapuluh delapan
mendekat,mendekap
senyap
kemarilah kekasihku matahari
cumbu letih sayapku
akan kutembus kabut
terbang menukik
menghiasi duapuluh delapan
bersama senyuman
Tanjung Pinang,28 Juni'05
Dalam puisi dan telapak tangan mengembang
kutiup doa ini Tuhan
"aku serahkan hidup dan matiku
cinta dan kasihku padamu,amin"
0 Comments:
Post a Comment
<< Home