Tuesday, August 28, 2007

Dinar, Buku Dongeng Kita!

kulihat ihuru dalam tengkar mataku
angin melaju
bunyi buluh mendendang lagu
tentang karang tentang laut dalam
tentang nelayan nelayan legam
berdada telanjang


pantai putih yang melingkari tanah bundar
seranum padang serta pucuk gunung perawan
di sana embun dan asin garam
buah tangan tamu tamu Tuhan


kulihat ihuru dalam tengkar mataku
sebuah ruang kesunyian yang pernah menenggelamkanku
aku buta cinta buta dunia
meronta enggan bermuka
merajuk memalingkan muka
pada perahu yang melintas, membelah benam surya
:mengapa tak kau jemput aku pula


O Dinar,
tentu kau ingat kisah ruang kesunyian itu
yang pernah kulayangkan pada sehelai angin
tapi kini mata bukan lagi buta
melainkan mati raga
melihat segala duka
jerit pilu menggebu
dari dalam rahim ibu


O Dinar,
aku ingin pulang ke dalam ruang kesunyian itu
agar tak kulihat hujan dalam matamu
tubuhku gemetar
ladang bermain kita habis tenggelam
buku dongeng kita Nar! buku dongeng kita!


sungguh Nar, begitu gagu aku
melihat lumpur bagai segara
mencuri hidup kita
ya, mencuri buku dongeng kita juga


tpi-201106

0 Comments:

Post a Comment

<< Home