Tuesday, August 28, 2007

Degup Dada

Kudengar gempa di palung dadamu
Gemeretak serentak gelombang
Mengirim penujum tua
Dijadikanlah mataku buta


Wahai dada yang mengirim harum musim
Kubiarkan pelepahku bersandar
Biarlah telingaku pintar,
Menghitung segala asal


Lalu, jemariku merambati jantungmu
Menahan degup kebangkitan
Pukau mataku bertanya
“aku terlalu haru,
mendapatkan tubuhmu dalam pelukanku”, jawabmu

Tpi – 11 Nov ‘06

0 Comments:

Post a Comment

<< Home