Degup Dada
Kudengar gempa di palung dadamu
Gemeretak serentak gelombang
Mengirim penujum tua
Dijadikanlah mataku buta
Wahai dada yang mengirim harum musim
Kubiarkan pelepahku bersandar
Biarlah telingaku pintar,
Menghitung segala asal
Lalu, jemariku merambati jantungmu
Menahan degup kebangkitan
Pukau mataku bertanya
“aku terlalu haru,
mendapatkan tubuhmu dalam pelukanku”, jawabmu
Tpi – 11 Nov ‘06
0 Comments:
Post a Comment
<< Home