Pejalan Sepi
kita memang pejalan sepi, kekasihku
melintas batas hingga kita sama-sama tak mengenal
lalu dijodohkan angin
kita berdiri berhadapan,
terpaku, lalu berpelukan
mungkinkan engkau Rama, dan aku Sinta?
Yang hanya berkasih kasihan di bilik masing masing
lalu aku diculik Jin
yang rupanya penjaga pintu angin
tahukah engkau sebuah danau masa lalu
yang kini menjadi kolam tanpa kehidupan di tengah taman
Itu bulir air mataku, kekasihku
saat kau ucap “ kita pejalan sepi, di takdirkan tersenyum sendiri”.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home