Pantai Kuta
di pantai Kuta kita duduk bersila
menghadang laut berombak gelora
serupa malam kelam
serupa hati kita
serupa lorong, yang kita basahi oleh desah
dari mulut-mulut botol
hanya bintang dan deru pejalan
terkadang musik kafe pinggir jalan
berebut memasukkan logam
dalam lubang telinga
lihatlah!
Kita diapit siluman-siluman kecil
berciuman, berpelukan, menjarah panjang pasir
tubuh Kuta menggigil
Namun, kau terus menegak minumanmu
sambil berserapah pada kesendirianmu
dan aku, hanya sibuk mengenal lautmu
mengapa buihnya enggan menyapaku
0 Comments:
Post a Comment
<< Home